Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Sembunyikan Umpan

“ Ish tau ga temen bbm gue, masa gonta ganti depe mulu tiap menit sih. Ngebala banget di R.U” “Guys males banget gue sama orang satu ini. Aplot foto puluhan padahal cuma foto selfie dan angle nya di situ-situ doang. Yang ngebedain Cuma bibirnya doang. Ada yang lagi manyun ada yang enggak!” “Apaan sih ni orang, masa beginian doang diapdet. Males banget liatnya.” “Si X lagi apdet otewe bali nih, siap-siap aja sosmed gue penuh sama foto-foto apdetan dia yang gak berenti-berenti.” Pernah nggak sih denger ungkapan-ungkapan di atas dari temen-temen kamu? Atau kamu sendiri pernah ngedumel karena ngerasa nggak nyaman sama postingan orang lain? Kalo iya, itu wajar kok. Pasti hampir semua pengguna sosial media punya persepsinya sendiri soal umpan-umpan (persepsi) yang orang-orang sajikan di akun sosial media mereka. Dan Saya, adalah salah satunya. Sebagai salah satu pengguna sosial media, akun saya tentu tak luput dari pasar umpan yang orang-orang posting tentang isi pikir

Dieng, dan 3 Hal Yang Menjadikannya Cinta Pertama

Satu adalah bilangan Dua, tiga, dan seterusnya pun demikian Mereka terhitung, dan dapat dihitung Kapanpun, bahkan saat kau tidur sekalipun Sedang kata ‘Pertama’ adalah jauh berbeda Ia tidak bicara soal bilangan, ia serupa kejadian Menembus tanda tanya yang tak terencana Menjadi bagian hidup dan tak mudah terlupa Cinta dan kata-kata jatuh membedaki bumi lewat langkah kaki Perjalanan hangat di tengah kepungan udara yang dingin Di antara bunga Daisy yang lelap dipeluk embun pagi Aku dan kalian, melebur sampai lupa ingatan Di desa tertinggi, ambisi kami mulai meninggi … Cinta itu sifatnya universal, setuju kan para pemirsah? Luas, lebih luas dari yang kita kira. Dan lewat tulisan ini saya akan ceritakan pengalaman jatuh cinta (sejatuh-jatuhnya) pada satu hal bernama ‘perjalanan’. Dan sebuah perjalanan jatuh cinta itu membawa saya dan teman-teman ke desa tertinggi di Indonesia. Inilah Dieng, dan 3 hal yang menjadikannya cinta pertama; 1. Pergi Bersama Travelmate

Surat Cinta Untuk Lembah Surya Kencana

Terpijak kakikku di lembahmu, Di antara dua bukit berpuncak yang saling berhadapan memadu cinta, Menghalau angin yang menebar diri secukupnya, Di sela-sela waktu ketika matahari mulai berpendar mengundang pagi, Aku terbuai, Selaksa jiwa yang terhampar di satu titik surga yang terjatuh ke bumi, Aku terlena, Lupa tentang diriku dan tentang dunia yang sama munafiknya, Lembah surya kencana, Terhampar di antara kejujuran yang mengembun,  Bergelayut mesra setiap pagi di ujung rerumputan dan hamparan bunga abadi, Tak ada yang sebening itu, Sejernih pikiran yang diudarai kenangan, Katakan padaku Sejak berapa lama kau setia pada Gede pangrango yang indah, Dari mana ketenangan dan kedamaian itu datang menyelimutimu sampai ke celah-celah, Di antara sungai kecil keemasan yang terpapar sinar matahari di pagi hari, Tempat dimana nalurimu mengalir, Beriak secukupnya di antara kemegahanmu yang begitu tampak di mataku, Katakan padaku lembah surya kencana,  Bagaimana rasanya me