Langsung ke konten utama

7 Tips Membuat Caption Instagram yang Lovable ala Travelosofi

lojavirus

"Gue pengen upload foto ini di Instagram tapi belom ada captionnya. Bikinin dong ji...”

“Emang caption Instagram harus bagus ya?”

“Iya biar gimana gitu.”

Demikian sepenggal percakapan saya dengan seorang teman yang sedang menunjukkan foto liburannya dari Singapore beberapa waktu lalu. Sebut saja namanya Pokinem. Bukan kali ini saja percakapan saya dengan Pokinem menyentuh ranah Instagram, sebelumnya ia juga pernah bertanya sesuatu kepada saya,

“Pernah nggak sih lo mau upload foto di instagram trus lamaaa deh mikirin captionnya? Karna bingung nggak nemu ampe nggak jadi tuh upload fotonya hahaha.”

Ternyata kalimat tersebut nggak cuma saya temukan saat ngobrol sama Pokinem. Faktanya, percakapan dengan topik “mikirin caption” juga pernah nongol ketika ngobrol bersama beberapa teman yang lain. Bahkan ketika di tempat umum, saya pernah mendengar (sebut saja menguping) anak remaja yang sedang ribut mikirin caption instagram.

Setiap sosial media memang diciptakan dengan misi tertentu selain untuk memanen pundi-pundi materi. Dan menurut saya, Kevin Systrom telah berhasil membuat sebagian orang merasa harus naik kelas dalam menggunakan sosial media besutannya. Voila! Ternyata tanpa disadari Instagram memang telah menunjukkan taringnya sebagai salah satu platform sosial media terpopuler di seluruh dunia. Mulai dari membuat mindset foto yang sifatnya “instagramable” sampai caption yang sifatnya “lovable”. Maka nggak heran kalau sebagian orang kerap ‘mikir keras’ demi terlihat keren di sosial media yang satu ini.

Memang nggak semua orang mau menghabiskan waktunya untuk memikirkan caption Instagram. Tapi faktanya, nggak sedikit orang juga yang menganggap serius soal foto dan caption yang akan diupload di Instagram. Orang-orang ini menganggap bahwa Instagram merupakan wadah untuk membangun Personal Branding dengan tujuannya masing-masing. Ada yang untuk kebutuhan pribadi, endorse, kepingin jadi influencer sampai untuk pencitraan. Dan jangan salah lho, Recruiter perusahaan jaman now kerap mampir ke sosial media calon karyawannya sebagai bahan pertimbangan pengenalan karakter untuk menerimanya selepas proses wawancara.

Saya pribadi bukanlah seorang Social Media Specialist sehingga belum pantas untuk menggurui teman-teman. This articel made for sharing, not for teaching. Tapi setidaknya sedikit pengalaman saya sebagai Content Writer yang salah satu job desk-nya membuat caption sosial media akan menjadi bumbu dalam tips membuat caption Instagram ala Travelosofi berikut ini. Simak sampai rebes ya, cekidots!

1. Buatlah caption yang sesuai dengan fotonya


Go girl
Foto dan caption adalah satu kesatuan. Sah-sah saja kalau kita berkreasi sebebasnya di kolom caption untuk mencurahkan segala isi hati sampai ke akar-akarnya. Tapi alangkah lebih keren kalau caption yang ditulis punya relasi dengan foto yang diupload. Membuat caption yang maknanya berseberangan dengan foto hanya akan membuat pembaca mengerenyitkan dahi dan berceloteh “Apaan sih?”.

Contohnya kita mengupload foto selfie super dekat (deket banget) dengan caption “Kesuksesan tidak diraih dalam semalam. Sejuta mimpi harus diraih dengan lautan keringat, dan lautan keringat rasanya sama-sama asin seperti lautan biasa.” (Buat yang bisa mengkreasikan seperti apa relasinya silahkan tulis di kolom komentar, takutnya kemampuan saya yang nggak sampai, hehe)

Untuk membuat caption yang punya relasi dengan foto, kita bisa mengambil salah satu elemen di dalam foto. Misalnya kita mengupload foto kupu-kupu indah yang sedang hinggap di atas bunga. Elemen yang bisa kita angkat adalah metamorfosis kupu-kupu yang mudah dikaitkan dengan perubahan hidup manusia. Namun sebelum semua itu dilakukan, yang terutama adalah memahami dulu tujuan sebenarnya dalam membagikan postingan di sosial media.

2. Pilihlah quotes yang nggak pasaran


flytrapforum
Sudah jadi rahasia umum kalau pengguna Instagram banyak mengutip quotes para tokoh inspiratif untuk jadi caption instagram. Entah dapat dari mbah Google, dari teman, film, lagu atau dari buku yang dibaca. Quotes dianggap punya kredibilitas untuk mendukung foto yang diupload agar terlihat lebih keren.

Saya setuju soal ini sejauh quotes yang digunakan punya nilai dari poin nomor 1. Tapi usahakan pilihlah quotes yang unik atau jarang dipakai orang. Lebih bagus lagi kalau quote didapatkan dari film yang kita tonton atau buku yang kita baca sendiri. Quotes ini biasanya unik dan eksklusif karena nggak semua orang menonton film atau membaca buku tersebut. Asal jangan lupa cantumkan sumbernya ya.

3. Panjang tapi deskriptif atau singkat tapi dalam


Aurecongroup
Ada dua tipe orang, yang suka menjelaskan dan yang tidak. Keduanya punya warna masing-masing. Nggak semua hal harus dijelaskan panjang lebar dan nggak semua hal bisa dijelaskan hanya dengan satu kalimat.

Untuk caption yang sifatnya deskriptif, usahakan gunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti. Hindari telalu sering menyingkat kata dan kurangi typo. Selain itu jangan buat paragraf yang terlalu padat karena berpotensi membuat orang lain malas membaca. Cobalah beri jeda (enter) setiap 4 atau 5 baris di caption tersebut untuk menghindari membuat mata pembaca menjadi lelah.

Jika caption yang dibutuhkan dirasa singkat, cukup buat kalimat pendek tapi punya nilai. Kalau belum bisa untuk orang lain setidaknya nilai untuk diri sendiri. Misalnya saya mengupload foto aktivitas hobi sedang belajar melukis, saya hanya ingin menambahkan kalimat “Because passion is action!” dalam kolom caption postingan tersebut.

4. Hindari kalimat seolah kita ngomong sama satu orang


CNNIndonesia
Hindari caption seolah kita menuliskannya hanya untuk berkomunikasi dengan satu orang. Contohnya caption yang ditulis sama si Sizuka (nama samaran) ; “Entah kenapa gue kangen banget sama tempat ini dong @putrililiput”. Kalau followers si Sizuka cuma si @putrililiput saja it’s ok no problemo pisan. Tapi kalau followers si Sizuka jumlahnya 100 orang otomatis yang 99 orang itu bisa saja merasa nggak dianggap atau tidak dihargai lalu mereka berpikir, “Kenapa mau bilang gini cuma ke si @putrililiput aja harus diupload ke Instagram? kenapa nggak via personal aja?”.

Jangan lupa kalau dunia maya itu diisi oleh orang-orang dari dunia nyata. Apakah menyenangkan kalau kita sedang berkumpul lalu hanya ada dua orang yang asyik berbisik satu sama lain? So, usahakan menggunakan kalimat seolah kamu berbicara kepada setiap pembaca.

5. Kurangi membicarakan diri sendiri


Language-boutique
“Sosmed-sosmed gue, gue mau ngapain aja sah-sah aja dong?!”

Yup! Nggak salah bung, sis, jeng, hehehe. Tapi alangkah baiknya kalau kita sadar bahwa di balik kalimat tersebut ada fakta bahwa orang lain juga punya kebebasan untuk terus mem-follow atau meng-unfollow kita. Jika sosial media kita berisi konten/caption yang konsisten membahas diri kita sendiri seolah orang lain diharuskan tahu segala sesuatu hal (terutama yang bagus-bagus) tentang kita dengan tujuan tertentu yang sifatnya ogoisme. Maka jangan heran kalau followers kita lari satu per-satu atau postingan kita di-skip begitu saja di feed instagram.

Berilah perhatian kepada followers kita, bisa dengan cara menulis caption informatif yang bisa menambah pengetahuan mereka, atau memberi pertanyaan interaktif.

6. Hindari menulis kalimat “no caption”


Freepik
“No caption” atau “no caption needed” adalah teks yang kerap muncul di postingan seseorang yang menganggap bahwa fotonya nggak butuh caption apapun. Tapi percayalah, menulis kalimat tersebut sama saja dengan menulis caption yang sebenarnya. Malah kita bisa saja dianggap malas atau ragu-ragu. Jika memang berniat tidak mencantumkan caption apapun, cukup kosongkan kolom caption sehingga bersih dari kalimat yang tidak perlu ada.

7. Be yourself!


Pinterest
Teman puitis, jadi ikutan (maksain) puitis. Teman humoris, jadi ikutan (maksain) bikin caption humoris. Lagi tren caption film Dilan, langsung minta dibikinin teman caption yang mirip-mirip sama Dilan.

Percayalah, terinspirasi itu sangat menyenangkan teman-teman. Tapi bukan berarti kita mudah terbawa arus. Inspirasi itu harus diolah dulu di dalam diri kita sehingga karya orang lain bisa dilahirkan kembali namun dengan versi sendiri. Alangkah lebih baik lagi kalau kita memiliki ide dan tulisan original. Jika konsistensi ini terus dijaga, maka perlahan orang lain tahu bahwa kita punya warna tersendiri dalam bercerita lewat kolom caption.

Caption kan nggak melulu harus puitis dan nggak melulu harus kata bijak. Dengan kita bercerita jujur tentang kisah menarik di balik foto, bisa saja mendatangkan inspirasi untuk membuat caption yang menghibur. Contohnya yang dilakukan oleh @ataliapr yang tak sengaja memakai sepatu beda pasangan saat terburu-buru pergi kondangan memberi kesan menyenangkan di postingan tersebut. Apalagi diiringi dengan kalimat bahasa Sunda yang menambah nuansa humor. Sang suami kang @Ridwankamil pun salah satu yang buat saya terjago dalam hal bikin caption instagram. Kemampuannya mengemas topik-topik politik yang kadang berat menggunakan bahasa positif yang ringan dan lucu serta ‘nyunda pisan’ membuat masyarakat mudah mengerti dan merasa lebih dekat dengan pemimpinnya. The best one that Bandung ever had!

Demikian 7 Tips Menulis Caption Instagram ala Travelosofi teman-teman. Yang positif diambil dan yang negatif di-recycle biar bisa berubah jadi positif. Semoga bermanfaat :)

Baca juga : Keren! Inilah 16 Tips Fotografi ala Arbain Rambey

Komentar

  1. ArenaDomino Partner Terbaik Untuk Permainan Kartu Anda!
    Halo Bos! Selamat Datang di ( arenakartu.org )
    Arenadomino Situs Judi online terpercaya | Dominoqq | Poker online
    Daftar Arenadomino, Link Alternatif Arenadomino Agen Poker dan Domino Judi Online Terpercaya Di Asia
    Daftar Dan Mainkan Sekarang Juga 1 ID Untuk Semua Game
    ArenaDomino Merupakan Salah Satu Situs Terbesar Yang Menyediakan 9 Permainan Judi Online Seperti Domino Online Poker Indonesia,AduQQ & Masih Banyak Lain nya,Disini Anda Akan Nyaman Bermain :)

    Game Terbaru : Perang Baccarat !!!

    Promo :
    - Bonus Rollingan 0,5%, Setiap Senin
    - Bonus Referral 20% (10%+10%), Seumur Hidup


    Wa :+855964967353
    Line : arena_01
    WeChat : arenadomino
    Yahoo! : arenadomino

    Situs Login : arenakartu.org

    Kini Hadir Deposit via Pulsa Telkomsel / XL ( Online 24 Jam )
    Min. DEPO & WD Rp 20.000,-

    INFO PENTING !!!
    Untuk Kenyamanan Deposit, SANGAT DISARANKAN Untuk Melihat Kembali Rekening Kami Yang Aktif Sebelum Melakukan DEPOSIT di Menu SETOR DANA.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Nasi Ketan Kuning

Dokpri Pengalaman jadi anak kost untuk pertama kalinya ketika merantau ke Lampung selama 9 bulan membuatku sehari-hari terbiasa menyiapkan makanan sendiri. Kebetulan di kosan setiap hari selalu masak karena aku dan kawan kost tak terlalu tertarik dengan menu makanan yang dijual di luar. Selain itu, hemat juga kaaann. Nah seringnya masak membuat pelan-pelan aku terdorong mencoba menu-menu baru. Salah satunya ketika diberi beras ketan oleh ibu guru. Awalnya bingung mau diapakan, akhirnya karena aku suka kunyit, kenapa tak kubikin ketan kuning saja, pikirku. Hari itu pun tiba, tapi aku tak ingin bahas tutorial cara membuat nasi ketan kuning karena infonya sudah tak terhitung di Om Google. Yang menarik untukku adalah, aku menemukan satu makna tersembunyi dari makanan yang satu ini. Begini ceritanya ... Awalnya aku membuat nasi ketan kuning sedikit terlebih dahulu sebagai tahap awal percobaan. Hasilnya? Enak tapi terlalu lembek. Pelajarannya adalah, jumlah airnya harus aku kur...

Jaling, Lalapan Super dari Lampung

Kenalkan. Ini adalah Jaling. Lalapan yang katanya masih satu geng dengan jengkol dan Pete. Aku menemukan ini pertama kali di Lampung ketika diajak makan bersama oleh Kantor di sebuah rumah makan dan kedua kalinya ketika makan bersama dengan kader Posyandu. Katanya, ini adalah lalapan khas Lampung. Aku dari kecil tidak dibiasakan orang tua makan Pete dan jengkol entah kenapa, sehingga sampai sekarang aku jadi nggak suka rasanya. Teman-teman suka meledek, "Sunda macam apa kamu nggak suka makan Pete jengkol." Hahaha oke-oke emang agak nggak sesuai sama orang Sunda kebanyakan ya. Jadi nggak heran kalau aku juga nggak suka dengan Jaling ini. Waktu itu diminta nyoba oleh Kader, kuicip dengan menggigit sedikit dan rasanya ... Wow ... Lebih tidak enak dari jengkol buatku. Ditambah aromanya yang jauh lebih menyengat berkali-kali lipat. Si Jaling ini masuk daftar lalapan yang belum cocok mampir di lidahku. Tapi terlepas dari itu, aku selalu senang bertemu makanan khas yang jar...

MAHAMERU, MAHASERU! - Bagian I

Kisah perjalanan Mahameru sudah terbingkai pada Agustus tahun 2016, hampir dua tahun sampai cerita perjalanan ini dibuat. Namun bagi saya tak ada kata terlambat untuk menuliskan sebuah cerita selama setiap kenangan yang menyertainya masih tersimpan rapih dalam laci-laci ingatan. Kini saatnya membongkar arsip-arsip itu dan melakukan perjalanan kembali ke masa lalu, mentransformasikannya ke dalam bentuk tulisan. Selamat datang di alam teater pikiran dan selamat menikmati segala hal yang tersedia. Apa adanya. Bukan Pendaki 5cm. Saya sempat tergelitik ketika melihat desain kaos-kaos traveler di instagram yang bertuliskan “Bukan Pendaki 5cm.” Pemahaman akan tulisan tersebut luas sebenarnya. Siapapun yang membaca bisa saja punya persepsi yang berbeda-beda. Bisa saja menggambarkan makna “Gue naek gunung bukan karena pilem 5cm lho”, atau   “Cara gue naek gunung ga kayak pendaki pilem 5cm tau”, serta banyak pemahaman lain yang tak bisa dijabarkan satu per satu. Saya sendir...