Langsung ke konten utama

Two Germany Girls in Tawangalun Train



Kereta Tawangalun jurusan Stasiun Rogojampi, Banyuwangi – Stasiun Malang Kota Baru mempertemukan kami dengan teman perjalanan yang tidak biasa. Seat 2-2 tersebut membuat kami bersua dengan dua orang wanita Jerman yang hendak liburan ke Batu, Malang. Dua orang perempuan yang mencurahkan 7 minggu dalam hidupnya untuk terbang bebas menjelajahi bumi Indonesia.

“I think it’s long enough.” Kata saya.

“Yeah, hahaha.” Kata mereka disertai sedikit tawa.

Kami tak banyak bicara, selayaknya ‘orang asing’ pada umumnya. Sampai tiba di suatu menit, saya dan Adis membuka sekotak bolu gulung yang dibekali saudaranya yang baik sekali. Sebagai warga Indonesia yang dikenal ramah, rasanya tak baik merusak citra bangsa dengan tidak ikut serta menawari mereka. #ceilehhh

“Do you want?” Saya menawari.

“What is it?”

“This is roll cake. Please, take it.”

Mereka terlihat agak ragu pada awalnya. Mungkin memang belum tentu keputusan baik menerima makanan dari orang asing.

“It’s ok. You can try it first.” Kata saya.

Mereka hanya mencoba potongan kecil, seolah ingin memastikan dulu rasanya enak.

“Is that good?”

(mereka mengangguk sambil tersenyum lalu mengambil masing-masing satu potong dan mengucapkan terima kasih)

“Take more. It’s ok.”

“No, thank you.”

Kejadian berulang saat saya menawarkan biskuit Cheese Crispy Crackers. Mereka hanya mencoba potongan kecil terlebih dahulu, kembali memastikan rasanya memang enak, mungkin setidaknya menurut lidah wanita Jerman.

“How is it?” tanyaku penasaran.

Sambil mengangguk lalu menjawab, “Good.”

“Take more.”

Akhirnya mereka mengambil beberapa biskuit dan mengucapkan terima kasih sambil tersenyum. Tidak berbeda jauh dengan sikap sebelumnya.
.
.
.
“In my point of view, I understand one thing from this short story that sometimes life should be like that. Try a little to get more pleasure and to make sure that we really want it. It is an effort to identify what we like with what the world offers.”

Komentar

  1. ArenaDomino Partner Terbaik Untuk Permainan Kartu Anda!
    Halo Bos! Selamat Datang di ( arenakartu.org )
    Arenadomino Situs Judi online terpercaya | Dominoqq | Poker online
    Daftar Arenadomino, Link Alternatif Arenadomino Agen Poker dan Domino Judi Online Terpercaya Di Asia
    Daftar Dan Mainkan Sekarang Juga 1 ID Untuk Semua Game
    ArenaDomino Merupakan Salah Satu Situs Terbesar Yang Menyediakan 9 Permainan Judi Online Seperti Domino Online Poker Indonesia,AduQQ & Masih Banyak Lain nya,Disini Anda Akan Nyaman Bermain :)

    Game Terbaru : Perang Baccarat !!!

    Promo :
    - Bonus Rollingan 0,5%, Setiap Senin
    - Bonus Referral 20% (10%+10%), Seumur Hidup


    Wa :+855964967353
    Line : arena_01
    WeChat : arenadomino
    Yahoo! : arenadomino

    Situs Login : arenakartu.org

    Kini Hadir Deposit via Pulsa Telkomsel / XL ( Online 24 Jam )
    Min. DEPO & WD Rp 20.000,-

    INFO PENTING !!!
    Untuk Kenyamanan Deposit, SANGAT DISARANKAN Untuk Melihat Kembali Rekening Kami Yang Aktif Sebelum Melakukan DEPOSIT di Menu SETOR DANA.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Nasi Ketan Kuning

Dokpri Pengalaman jadi anak kost untuk pertama kalinya ketika merantau ke Lampung selama 9 bulan membuatku sehari-hari terbiasa menyiapkan makanan sendiri. Kebetulan di kosan setiap hari selalu masak karena aku dan kawan kost tak terlalu tertarik dengan menu makanan yang dijual di luar. Selain itu, hemat juga kaaann. Nah seringnya masak membuat pelan-pelan aku terdorong mencoba menu-menu baru. Salah satunya ketika diberi beras ketan oleh ibu guru. Awalnya bingung mau diapakan, akhirnya karena aku suka kunyit, kenapa tak kubikin ketan kuning saja, pikirku. Hari itu pun tiba, tapi aku tak ingin bahas tutorial cara membuat nasi ketan kuning karena infonya sudah tak terhitung di Om Google. Yang menarik untukku adalah, aku menemukan satu makna tersembunyi dari makanan yang satu ini. Begini ceritanya ... Awalnya aku membuat nasi ketan kuning sedikit terlebih dahulu sebagai tahap awal percobaan. Hasilnya? Enak tapi terlalu lembek. Pelajarannya adalah, jumlah airnya harus aku kur

Jaling, Lalapan Super dari Lampung

Kenalkan. Ini adalah Jaling. Lalapan yang katanya masih satu geng dengan jengkol dan Pete. Aku menemukan ini pertama kali di Lampung ketika diajak makan bersama oleh Kantor di sebuah rumah makan dan kedua kalinya ketika makan bersama dengan kader Posyandu. Katanya, ini adalah lalapan khas Lampung. Aku dari kecil tidak dibiasakan orang tua makan Pete dan jengkol entah kenapa, sehingga sampai sekarang aku jadi nggak suka rasanya. Teman-teman suka meledek, "Sunda macam apa kamu nggak suka makan Pete jengkol." Hahaha oke-oke emang agak nggak sesuai sama orang Sunda kebanyakan ya. Jadi nggak heran kalau aku juga nggak suka dengan Jaling ini. Waktu itu diminta nyoba oleh Kader, kuicip dengan menggigit sedikit dan rasanya ... Wow ... Lebih tidak enak dari jengkol buatku. Ditambah aromanya yang jauh lebih menyengat berkali-kali lipat. Si Jaling ini masuk daftar lalapan yang belum cocok mampir di lidahku. Tapi terlepas dari itu, aku selalu senang bertemu makanan khas yang jar

MAHAMERU, MAHASERU! - Bagian I

Kisah perjalanan Mahameru sudah terbingkai pada Agustus tahun 2016, hampir dua tahun sampai cerita perjalanan ini dibuat. Namun bagi saya tak ada kata terlambat untuk menuliskan sebuah cerita selama setiap kenangan yang menyertainya masih tersimpan rapih dalam laci-laci ingatan. Kini saatnya membongkar arsip-arsip itu dan melakukan perjalanan kembali ke masa lalu, mentransformasikannya ke dalam bentuk tulisan. Selamat datang di alam teater pikiran dan selamat menikmati segala hal yang tersedia. Apa adanya. Bukan Pendaki 5cm. Saya sempat tergelitik ketika melihat desain kaos-kaos traveler di instagram yang bertuliskan “Bukan Pendaki 5cm.” Pemahaman akan tulisan tersebut luas sebenarnya. Siapapun yang membaca bisa saja punya persepsi yang berbeda-beda. Bisa saja menggambarkan makna “Gue naek gunung bukan karena pilem 5cm lho”, atau   “Cara gue naek gunung ga kayak pendaki pilem 5cm tau”, serta banyak pemahaman lain yang tak bisa dijabarkan satu per satu. Saya sendiri ?