Langsung ke konten utama

[Adv] Dapat Teman Baru Ketika Traveling? Ini 3 Cara Simple Untuk Menjaga Hubungan



Selain destinasi, makanan, harga, suhu udara, dan kenangan, kita semua tahu bahwa traveling juga bicara soal orang-orang. Pak Teguh Sudarisman belum tentu bisa mencium udara segar di Surga Baru Sisi Barat Bromo kalau tidak diantar oleh Pak Mul dan Pak Kliwon. Atau saya dan Sinta bisa saja menyerah menembus jalan berbatu di tengah hutan Sumatera menuju Pantai Gigi Hiu kalau tidak bertemu dengan Ridho, Rio dan Azkia.

Sebagian orang-orang yang ditemui ketika traveling seringkali meninggalkan kesan tersendiri di dalam benak. Sayang kan Kalau hubungan selesai sampai sesi jabat tangan perpisahan saat hendak pulang atau melanjutkan perjalanan? Karena siapa tahu kita akan kembali ke kota yang sama atau mereka berniat melancong ke kota kita? Nah, biar hubungan pertemanan tetap awet dalam jangka panjang, sahabat bisa ikutin 3 cara berikut ini. Kalau mau menambahkan, sok mangga tuliskan saja di kolom komentar. Ya ya ya?

Check this out!

1. Keep in Contact

smeaker.com
Bertukar nomor telepon bukanlah sesuatu yang sulit dilakukan, bukan? Nah, jangan sampai kita kehilangan kesempatan dengan membiarkan teman baru kita berlalu begitu saja. Simpanlah nomor telepon mereka di bucketlist atau masukkan langsung di daftar kontak handphone. Hal ini bisa berguna untuk saling menyapa jarak jauh. Sesekali tanyalah kabar mereka dan pengalaman menarik apa saja yang mereka dapat akhir-akhir ini.

Soal poin Keep in Contact ini, saya ada sedikit pengalaman menarik. Biar saya ceritakan sedikit. Ketika saya melakukan wisata kearifan lokal di Desa Wisata Malasari, saya berkenalan dengan orang-orang baik yang begitu banyak menolong dan mempermudah urusan saya selama berlibur di sana. Mulai dari Pak Rando, Pak RT, Kepala Dusun, Teh Euis, hingga Bidan Widia. Perjalanan sederhana tersebut amat meninggalkan kesan mendalam di hati saya.

Beberapa bulan berselang setelah kunjungan, saya mendapatkan informasi dari Bidan Widia kalau desa mereka terkena dampak gempa yang bertitik pusat di Provinsi Banten. Getaran di sana cukup hebat. Beberapa bangunan runtuh. Warga tidak bisa tertidur lelap, khawatir tebing di sekitar rumah mereka longsor dan menimpa rumah pada malam hari. Bangunan masjid pun porak poranda. Akhirnya mereka mengungsi di pos Brimob yang terletak tak jauh dari pemukiman.

Hati saya sedih seketika mendengar kabar duka tersebut. Saya berpikir bahwa ada sesuatu yang harus dilakukan. Akhirnya saya membagikan informasi ini ke teman-teman dan mengajak mereka untuk mengirimkan bala bantuan. Tak perlu waktu lama, hari itu juga dana langsung terkumpul. Cukup banyak. Lumayan untuk membeli kebutuhan makanan yang dirasa perlu.

Saya pun pergi berempat dengan sahabat-sahabat saya untuk mengirimkan bantuan ke pos pengungsian. Saya bertemu dengan Pak RT, Teh Euis dan Suami serta warga desa lainnya. Alhamdulillah mereka masih mengingat saya. Rasanya tidak dilupakan itu enak sekali. Dan bahkan dalam keadaan kurang baik sekalipun, berada di tengah-tengah warga Desa Wisata Malasari selalu terasa menyenangkan.

dok. pribadi

dok. pribadi

2. Meet Up

Phinemo.com
Tak ada yang mustahil. Termasuk melancong ke kota yang sama berkali-kali. Pesona dan kesan mendalam seringkali memicu kita untuk memulangkan kenangan dan membawanya kembali dengan nuansa baru. Saat waktu itu tiba, tak ada salahnya menghubungi teman baru kita di kota tersebut dan memberi kabar bahwa kita akan datang berkunjung.

Biasanya, mereka tahu perkembangan wisata dan hal menarik apa saja yang patut untuk dicoba. Nggak cuma itu aja, kita juga berpotensi mendapatkan penginapan dan makan gratis di rumahnya. Ini sih ngarep bangeeettt, hehehe.

Dengan mengajak teman baru untuk bertemu (lagi), hal ini akan membuat mereka merasa penting dan dihargai dan tak segan untuk menjamu kedatangan kita selagi berada di kotanya. Kalau dari awal memang diniatkan untuk bertemu, jangan sungkan membawakannya bingkisan dari kota asal kita. Kalau dari Bogor, mungkin saya akan bawa Lapis Talas, Asinan, Roti Unyil atau Soto Bogor kalau berangkatnya pakai jet pribadi.

Nah, kebalik nih. Kalau teman kita yang datang ke kota kita maka sedikit banyaknya sempatkanlah waktu untuk bertemu untuk sekedar makan atau lebih bagus mengajaknya jalan-jalan keliling kota. Saya sendiri masih menunggu kedatangan teman baru saya dari Lampung yang katanya akan berlibur di Bogor. Mereka ingin sekali naik Gunung Gede Pangrango. Hanya saja beberapa waktu kemarin terhalang status gunung yang masih ditutup. Sekalinya sudah dibuka, musim hujan datang lagi. Mungkin belum jodoh ya.

Tapi satu nih catatannya yaitu “jangan mendadak” mengabari. Seperti yang dilakukan salah satu teman saya Balqis asal Bandung yang tiba-tiba mengabari kalau dia sedang bermain di Kebun Raya Bogor. Salah saya juga sih terlambat membaca Whatsapp sehingga ketika saya balas, ia sudah mau pulang. Padahal kami pasti bisa bertemu untuk sekedar melepas rindu sambil makan asinan Bogor. Hffttt ...

3. Saling Berkirim Hadiah

Vebma.com
Jika belum punya kesempatan untuk bertemu langsung, bertukar hadiah pun rasanya bukanlah sesuatu yang berlebihan. Bisa saja makanan atau oleh-oleh khas, atau barang-barang lain yang dirasa bermanfaat.

Manfaatnya sudah saya rasakan. Salah satunya adalah ketika teman saya di Semarang yang berbaik hati rela meminjamkan belasan bukunya untuk saya baca dan mengirimkannya ke rumah saya di Bogor. Hal ini tentu menimbulkan kesan tersendiri untuk saya pribadi.

Menjaga hubungan dengan saling berkirim hadiah ini sangat patut untuk kita coba. Apalagi jaman now sudah banyak jasa pengiriman yang bisa mempermudah urusan kita. Salah satunya adalah SAP Express.

Apa itu SAP Express? Jeng jeng jeeeennnggg ... saatnya ngiklan! Boleh dong? hehehe

Jadi, SAP Express adalah salah satu pelopor jasa pengiriman dengan sistem kurir android pertama di Indonesia.

Tahu darimana?

Dari perkenalan langsung pastinya, hehe. Jadi seminggu yang lalu, saya bersama teman-teman komunitas Blogger Bogor dan Tokopedia Community hadir di Shirazy Cafe untuk berkenalan dengan SAP Express (Biar taunya nggak cuma si biru dan si merah saja). Ternyata oh ternyata, banyak sekali info menarik tentang jasa pengiriman yang didirikan oleh Budiyanto Darmastono ini.


Taken by Almazia
Yang pertama adalah soal SAP Express yang melek teknologi. Kalau biasanya  kita punya kekhawatiran barang dipegang oleh kurir yang kurang bertanggung jawab dalam mengantar barang pesanan, tenang saja. Di SAP Express, ada aplikasi berbasis android yang disematkan di setiap device yang dibawa oleh para kurir ketika proses pengiriman ke pelanggan hingga ke pelosok kabupaten atau desa di seluruh nusantara. Jadi, tracking pengiriman barang bisa dimonitoring dan transparan. Dengan adanya sistem ini, kinerja dan mobilitas kurir akan diawasi.

Yang kedua adalah jangkauan. Kita yang biasa memanfaatkan jasa pengiriman barang baik untuk tujuan pribadi maupun online shop akan dimudahkan dengan jangkauan yang luas. Tercatat, lebih dari 50 cabang dan titik layanan SAP Express sudah terkoneksi dan terintegrasi dalam sistem online yang memudahkan sistem kerja.

@sap_express
Yang ketiga adalah soal keamanan. Bagi SAP Express, soal keamanan pun bukan urusan sepele karena pengelolaan dokumen dan paket dikelola sendiri oleh SAP Express, bukan oleh agen. Kenapa? Nah, tujuannya agar standar dan kontrolnya tetap terjaga. Jadi nggak perlu khawatir barang kesayangan kita kenapa-napa.

Yang keempat adalah harga yang terjangkau. Tentu jasa eskpedisi barang tidak terlepas dari daya tarik utamanya yaitu harga dan kecepatan bukan? Nah, siap-siap kesenengan ya karena harga yang dipatok murah banget yaitu hanya Rp. 7.000,00 per-kg untuk paket reguler. lebih asyiknya lagi, SAP Express memiliki layanan COD alias Cash On Delivery. Seperti yang kita tahu, tidak semua jasa ekspedisi mau menyediakan layanan beresiko tinggi ini. Nah, kalau soal kecepatan proses pengiriman, simak informasi berikut ya :

Regular Services

Kota Provinsi              1-2 hari
Area Kabupaten          2-5 hari
Di luar wilayah           2-7 hari

One Day Services (ODS)

Kota Provinsi (penerbangan langsung)

Barang diterima oleh SAP Express maksimal pada jam kerja

Same Day Services (SDS)

Kota Provinsi (penerbangan langsung)

Barang yang diterima SAP Express maksimal sebelum jam 1 siang.

@sap_express
Yang kelima adalah soal jaminan barang. Nah, kenyamanan lain saat menggunakan SAP Express nggak cuma poin-poin di atas saja. SAP Express juga akan mengganti 100% barang yang hilang atau rusak yang disebabkan oleh proses pengiriman. Selain itu, paket akan dikirim ulang maksimal sebanyak tiga kali jika penerima tidak ada di alamat tujuan sebelum akhirnya dikembalikan kepada pengirim.

Yang keenam adalah soal pelayanan. Teman-teman pasti sudah mulai tertarik lalu bertanya, "Terus gimana caranya kalau mau kirim barang pakai SAP Express?"  Ini dia enaknya gaes. Serius enak. Jadi, SAP Express akan menjemput barang yang akan dikirim di rumah kita. Asalkan kita konfirmasi dulu sehari sebelum waktu penjemputan barang. Nggak perlu dandan cantik-cantik buat ke agen pengiriman. Cukup pakai daster atau kaus oblong lalu telpon kontak SAP Express deh. Belum mandi juga enggak apa-apa kok.

@sap_express
Belum puas juga? Nih, satu lagi deh ya. Buat teman-teman yang kepingin bisnis tapi bingung mau bisnis apa, berbisnis menjadi agen SAP Express bisa jadi pilihan. Cukup 2 juta rupiah, kita sudah bisa jadi bagian dari SAP Express. Fasilitas yang diberikan antara lain timbangan dan media promosi seperti X-Banner. Kita nggak perlu pusing tujuh keliling memikirkan biaya untuk sewa ruko karena kita bisa buka bisnis jasa pengiriman di rumah sendiri asalkan lokasinya strategis. Keuntungannya? Tentu 25% dari proses transaksi pelanggan. Menggiurkan bukan?


@sap_express
Jadi nggak ada salahnya mulai beralih ke si oren alias SAP Express ini sebagai jasa pengiriman barang andalan kita teman-teman. Apalagi dengan segala kenyamanan yang akan kita dapatkan, Kirim barang jadi lebih mudah dan nyaman dengan SAP Express. Hmmm, kira-kira mau kirim hadiah apa ya ke teman di luar kota? :)

Informasi lebih lanjut :
0251 - 8318273 (Bogor)
Jl. Pandu Raya Blok C1 NO. 2 Bantarjati, Warung Jambu, Bogor (Cabang Bogor)

Komentar

  1. Paling seneng dapat ekspedisi jasa pengiriman paket yg amanah, cepet, gak ribet. Nanti cobain SAP deh

    BalasHapus
  2. ArenaDomino Partner Terbaik Untuk Permainan Kartu Anda!
    Halo Bos! Selamat Datang di ( arenakartu.org )
    Arenadomino Situs Judi online terpercaya | Dominoqq | Poker online
    Daftar Arenadomino, Link Alternatif Arenadomino Agen Poker dan Domino Judi Online Terpercaya Di Asia
    Daftar Dan Mainkan Sekarang Juga 1 ID Untuk Semua Game
    ArenaDomino Merupakan Salah Satu Situs Terbesar Yang Menyediakan 9 Permainan Judi Online Seperti Domino Online Poker Indonesia,AduQQ & Masih Banyak Lain nya,Disini Anda Akan Nyaman Bermain :)

    Game Terbaru : Perang Baccarat !!!

    Promo :
    - Bonus Rollingan 0,5%, Setiap Senin
    - Bonus Referral 20% (10%+10%), Seumur Hidup


    Wa :+855964967353
    Line : arena_01
    WeChat : arenadomino
    Yahoo! : arenadomino

    Situs Login : arenakartu.org

    Kini Hadir Deposit via Pulsa Telkomsel / XL ( Online 24 Jam )
    Min. DEPO & WD Rp 20.000,-

    INFO PENTING !!!
    Untuk Kenyamanan Deposit, SANGAT DISARANKAN Untuk Melihat Kembali Rekening Kami Yang Aktif Sebelum Melakukan DEPOSIT di Menu SETOR DANA.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Nasi Ketan Kuning

Dokpri Pengalaman jadi anak kost untuk pertama kalinya ketika merantau ke Lampung selama 9 bulan membuatku sehari-hari terbiasa menyiapkan makanan sendiri. Kebetulan di kosan setiap hari selalu masak karena aku dan kawan kost tak terlalu tertarik dengan menu makanan yang dijual di luar. Selain itu, hemat juga kaaann. Nah seringnya masak membuat pelan-pelan aku terdorong mencoba menu-menu baru. Salah satunya ketika diberi beras ketan oleh ibu guru. Awalnya bingung mau diapakan, akhirnya karena aku suka kunyit, kenapa tak kubikin ketan kuning saja, pikirku. Hari itu pun tiba, tapi aku tak ingin bahas tutorial cara membuat nasi ketan kuning karena infonya sudah tak terhitung di Om Google. Yang menarik untukku adalah, aku menemukan satu makna tersembunyi dari makanan yang satu ini. Begini ceritanya ... Awalnya aku membuat nasi ketan kuning sedikit terlebih dahulu sebagai tahap awal percobaan. Hasilnya? Enak tapi terlalu lembek. Pelajarannya adalah, jumlah airnya harus aku kur

Jaling, Lalapan Super dari Lampung

Kenalkan. Ini adalah Jaling. Lalapan yang katanya masih satu geng dengan jengkol dan Pete. Aku menemukan ini pertama kali di Lampung ketika diajak makan bersama oleh Kantor di sebuah rumah makan dan kedua kalinya ketika makan bersama dengan kader Posyandu. Katanya, ini adalah lalapan khas Lampung. Aku dari kecil tidak dibiasakan orang tua makan Pete dan jengkol entah kenapa, sehingga sampai sekarang aku jadi nggak suka rasanya. Teman-teman suka meledek, "Sunda macam apa kamu nggak suka makan Pete jengkol." Hahaha oke-oke emang agak nggak sesuai sama orang Sunda kebanyakan ya. Jadi nggak heran kalau aku juga nggak suka dengan Jaling ini. Waktu itu diminta nyoba oleh Kader, kuicip dengan menggigit sedikit dan rasanya ... Wow ... Lebih tidak enak dari jengkol buatku. Ditambah aromanya yang jauh lebih menyengat berkali-kali lipat. Si Jaling ini masuk daftar lalapan yang belum cocok mampir di lidahku. Tapi terlepas dari itu, aku selalu senang bertemu makanan khas yang jar

MAHAMERU, MAHASERU! - Bagian I

Kisah perjalanan Mahameru sudah terbingkai pada Agustus tahun 2016, hampir dua tahun sampai cerita perjalanan ini dibuat. Namun bagi saya tak ada kata terlambat untuk menuliskan sebuah cerita selama setiap kenangan yang menyertainya masih tersimpan rapih dalam laci-laci ingatan. Kini saatnya membongkar arsip-arsip itu dan melakukan perjalanan kembali ke masa lalu, mentransformasikannya ke dalam bentuk tulisan. Selamat datang di alam teater pikiran dan selamat menikmati segala hal yang tersedia. Apa adanya. Bukan Pendaki 5cm. Saya sempat tergelitik ketika melihat desain kaos-kaos traveler di instagram yang bertuliskan “Bukan Pendaki 5cm.” Pemahaman akan tulisan tersebut luas sebenarnya. Siapapun yang membaca bisa saja punya persepsi yang berbeda-beda. Bisa saja menggambarkan makna “Gue naek gunung bukan karena pilem 5cm lho”, atau   “Cara gue naek gunung ga kayak pendaki pilem 5cm tau”, serta banyak pemahaman lain yang tak bisa dijabarkan satu per satu. Saya sendiri ?