Langsung ke konten utama

LINE Tantang Komunitas di Bogor Gunakan Fitur LINE SQUARE


Sabtu kemarin, saya dan teh Ocha mewakili komunitas Blogger Bogor berkesempatan untuk menghadiri undangan dari LINE Indonesia di Gumati Cafe and Resto, Paledang, Bogor. Sebagian besar komunitas di Bogor diundang dalam acara ini dan mengirim masing-masing perwakilannya. Sekitar 30 orang memenuhi area gladak Gumati Cafe and Resto. Acaranya nggak terlalu bersifat formal alias lebih ke diskusi nyantai dan nongkrong bareng sama anak-anak komunitas di Bogor.

Dok. pribadi
Di sana, saya banyak kenalan sama orang-orang dari berbagai komunitas di Bogor (secara saya anak baru di komunitas Blogger Bogor dan nggak banyak kenal sama komunitas lain) mulai dari komunitas Bogor Ngariung, Fakta Bahasa, Komunitas-komunitas di IPB, Berkawan Indonesia, dan komunitas-komunitas lainnya. 

Emang LINE mau ngapain sih mengundang kita semua?

Nah, buat kamu para pengguna setia LINE saban day pasti tau dong sama fitur terbaru LINE SQUARE yang resmi dirilis pada bulan Juli 2017? Melalui acara ini, LINE ingin kembali mensosialisasikan kepada kita semua tentang segudang manfaat yang bisa kita dapatkan dengan menggunakan fitur tersebut sekaligus menantang para komunitas di kota hujan untuk mengikuti LINE SQUARE CHALLENGE. Yuhuuu!

Ngomong-ngomong, ada yang udah pernah menggunakan fitur LINE SQUARE? Atau jangan-jangan ada yang belum tahu ya fitur LINE SQUARE itu apa? It’s ok buddy, kita duduk bersama dan review dulu apa itu LINE SQUARE yuks!

Jadi, LINE SQUARE adalah sebuah fitur komunitas di dalam aplikasi LINE.


Sumber : Line Indonesia
As simple as that! Nah, melalui fitur tersebut, para komunitas dari semua bidang di seluruh Indonesia bisa mempunyai wadah baru untuk bercuap-cuap ria berdiskusi tentang ini itu dengan cara yang lebih menyenangkan. Gimana nggak menyenangkan, kelebihan-kelebihannya itu lho yang bikin gregetz bangetz!

Pertama, kamu bisa cari komunitas sesuai topik dan minat

Perlu diingat kalau aplikasi LINE menyadarkan kita semua kalau lewat LINE SQUARE, semua orang bisa gabung di komunitas kesukaannya, dan yang pasti sesuai dengan minat dan hobi kita. Misal kamu suka mendaki gunung, sudah ada lho komunitas Pendaki Indonesia, atau kamu suka banget cas cis cus bahasa inggris? Tinggal gabung aja di komunitas English Everyone, dan buat kamu yang suka berfilosofi ria dalam menghadapi berbagai fenomena di kehidupan ini, tinggal gabung aja di komunitas Diskusi Filsafat, serta masih buanyak banget komunitas lain yang udah terbentuk di LINE SQUARE. Seru!

Kedua, jumlah anggota yang tidak terbatas

Semakin banyak, semakin seru dan semakin pesat arus perputaran informasinya. Wooowww I LOVE HUJAN INFORMASI J

Ketiga, ada Multichat room dengan kapastitas hingga 5000 member

Ini buat saya yang paling menarik cuy! Di dalamnya kita bisa bikin multichat room lho. Kaya gimana tuh? Jadi, misalnya kamu ikut komunitas Pendaki Indonesia, kalau di grup komunitas biasanya kamu suka ngomongin banyak hal kan mulai dari topik ultah komunitas, acara gathering, berbagi informasi lomba, sampai curhat colongan kebablasan yang semuanya ditumplekin di satu ruang (sampai mabuk kepayang kadang hayati scroll isi chat yang nggak kerasa udah sampai ribuan. Mending kalau scroll hpnya sambil dzikir kan? Hihihi). Nah, di LINE SQUARE kamu bisa bikin ‘kamar’ sendiri-sendiri sesuai topik yang mau dibahas.

Misal ngomongin ultah komunitas ya tinggal bikin room ‘Ultah Komunitas’, ngomongin gathering ya tinggal bikin room ‘Gathering’ sampai room ‘Curcol’ juga bisa kok. Selain itu, si mamang mimin alias admin komunitas bisa milih siapa aja yang berhak masuk di ‘kamar-kamar’ tersebut. Kapasitasnya juga nggak main-main yaitu sampai 5000 member per multichat. Keren!

Keempat, ada fungsi administrator untuk mengelola diskusi

Ini juga nggak kalah keren. Di dalam komunitas tersebut, setiap anggota nggak bisa sembarangan posting. Semuanya harus dapat approval dari admin, jadi istilahnya di dalam 'kamar' tersebut nggak setiap orang bisa asal posting informasi, selain itu admin juga berhak menentukan siapa saja yang berhak masuk di masing-masing multichat room. Nah, kalau si mamang mimin merasa kerepotan, ia juga bisa milih co-admin (lebih dari satu orang) buat jadi asistennya mengelola komunitas di LINE SQUARE. Syik asyik!

Kelima, bisa post untuk mengarsipkan diskusi

Dan satu lagi nih, melalui komunitas di LINE SQUARE, kamu bisa dengan mudah mengarsipkan post-post yang menurut kamu penting bingits! Asyik kan?

Sumber : Line Indonesia

Sumber : Line Indonesia
Sumber : Line Indonesia
Sumber : Line Indonesia
So, udah tahu kan sedikit gambaran tentang apa itu LINE SQUARE? Nah, melalui fitur kece ini, LINE menantang komunitas-komunitas di Bogor yang hadir di acara kemarin untuk ikutan LINE SQUARE CHALLENGE.

Dok. pribadi
Mas Hilman selaku perwakilan dari LINE menjabarkan kepada kami semua tentang  manfaat apa saja yang bisa didapatkan dengan mengikuti LINE SQUARE CHALLENGE. Nggak cuma bikin komunitas punya ruang diskusi yang lebih menyenangkan, LINE SQUARE CHALLENGE juga memungkinkan komunitas memberikan manfaat dalam skala yang lebih besar. Dari 90 juta total pengguna aplikasi LINE, setiap komunitas punya peluang besar untuk melebarkan sayap networking-nya ke seluruh Indonesia dan tentunya bisa berbagi lebih banyak informasi.

Melalui LINE SQUARE CHALLENGE, komunitas di Bogor termasuk komunitas Blogger Bogor ditantang untuk membuat LINE SQUARE komunitasnya masing-masing dan mengumpulkan sebanyak-banyaknya anggota atau member dalam jangka waktu 4 minggu. Ini bukanlah kompetisi, tapi tantangan untuk masing-masing komunitas. Bagi komunitas yang bisa menyelesaikan tantangan, bakal dapat sponsorship menarik dari LINE Indonesia pastinya. Asiiikkk!!!

So, itu cuma sekilas dari LINE SQUARE CHALLENGE. Tapi  buat kamu yang baru bikin komunitas dan ingin punya ruang yang lebih asyik di sosial media, LINE SQUARE ini saya rekomendasiin banget karena punya banyak kelebihan. Melalui fitur LINE SQUARE, mencari ‘rumah’ dari passion atau hobi kamu jadi jauh lebih mudah, selain itu kita juga bisa nambah teman baru dan dapat info-info menarik. Secara, informasi seolah sudah jadi kebutuhan primer di era millenial kayak jaman now.

(Fitur LINE SQUARE bisa dengan mudah digunakan oleh semua pengguna LINE dengan catatan kalau kamu sudah mengupdate aplikasi LINE ke versi terbaru.)

So, segera cari komunitas sesuai topik dan minatmu guys. Nggak ketemu? Mulai komunitasmu sendiri di LINE SQUARE!

Hanupis LINE Indonesia!
Dapet boneka LINE yeash!!!
Nggak usah nunggu lama, yuk langsung aja kepoin cara mudah memanfaatkan fitur LINE SQUARE melalui video di bawah ini 😁


                      

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Nasi Ketan Kuning

Dokpri Pengalaman jadi anak kost untuk pertama kalinya ketika merantau ke Lampung selama 9 bulan membuatku sehari-hari terbiasa menyiapkan makanan sendiri. Kebetulan di kosan setiap hari selalu masak karena aku dan kawan kost tak terlalu tertarik dengan menu makanan yang dijual di luar. Selain itu, hemat juga kaaann. Nah seringnya masak membuat pelan-pelan aku terdorong mencoba menu-menu baru. Salah satunya ketika diberi beras ketan oleh ibu guru. Awalnya bingung mau diapakan, akhirnya karena aku suka kunyit, kenapa tak kubikin ketan kuning saja, pikirku. Hari itu pun tiba, tapi aku tak ingin bahas tutorial cara membuat nasi ketan kuning karena infonya sudah tak terhitung di Om Google. Yang menarik untukku adalah, aku menemukan satu makna tersembunyi dari makanan yang satu ini. Begini ceritanya ... Awalnya aku membuat nasi ketan kuning sedikit terlebih dahulu sebagai tahap awal percobaan. Hasilnya? Enak tapi terlalu lembek. Pelajarannya adalah, jumlah airnya harus aku kur

Jaling, Lalapan Super dari Lampung

Kenalkan. Ini adalah Jaling. Lalapan yang katanya masih satu geng dengan jengkol dan Pete. Aku menemukan ini pertama kali di Lampung ketika diajak makan bersama oleh Kantor di sebuah rumah makan dan kedua kalinya ketika makan bersama dengan kader Posyandu. Katanya, ini adalah lalapan khas Lampung. Aku dari kecil tidak dibiasakan orang tua makan Pete dan jengkol entah kenapa, sehingga sampai sekarang aku jadi nggak suka rasanya. Teman-teman suka meledek, "Sunda macam apa kamu nggak suka makan Pete jengkol." Hahaha oke-oke emang agak nggak sesuai sama orang Sunda kebanyakan ya. Jadi nggak heran kalau aku juga nggak suka dengan Jaling ini. Waktu itu diminta nyoba oleh Kader, kuicip dengan menggigit sedikit dan rasanya ... Wow ... Lebih tidak enak dari jengkol buatku. Ditambah aromanya yang jauh lebih menyengat berkali-kali lipat. Si Jaling ini masuk daftar lalapan yang belum cocok mampir di lidahku. Tapi terlepas dari itu, aku selalu senang bertemu makanan khas yang jar

MAHAMERU, MAHASERU! - Bagian I

Kisah perjalanan Mahameru sudah terbingkai pada Agustus tahun 2016, hampir dua tahun sampai cerita perjalanan ini dibuat. Namun bagi saya tak ada kata terlambat untuk menuliskan sebuah cerita selama setiap kenangan yang menyertainya masih tersimpan rapih dalam laci-laci ingatan. Kini saatnya membongkar arsip-arsip itu dan melakukan perjalanan kembali ke masa lalu, mentransformasikannya ke dalam bentuk tulisan. Selamat datang di alam teater pikiran dan selamat menikmati segala hal yang tersedia. Apa adanya. Bukan Pendaki 5cm. Saya sempat tergelitik ketika melihat desain kaos-kaos traveler di instagram yang bertuliskan “Bukan Pendaki 5cm.” Pemahaman akan tulisan tersebut luas sebenarnya. Siapapun yang membaca bisa saja punya persepsi yang berbeda-beda. Bisa saja menggambarkan makna “Gue naek gunung bukan karena pilem 5cm lho”, atau   “Cara gue naek gunung ga kayak pendaki pilem 5cm tau”, serta banyak pemahaman lain yang tak bisa dijabarkan satu per satu. Saya sendiri ?