Dok. pribadi |
"Kalau Indonesia cuma punya kopi, saya rasa orang-orang selalu mau untuk datang dan datang lagi."
|
Sebenarnya saya pribadi bukanlah
seorang Coffee Addict. Saya belum
pernah minum kopi-kopi yang saya sebutkan di atas. Saya minum kopi kalau lagi
mau dan terbilang jarang, itupun kopi instan. Tapi semua itu berubah saat saya
menemukan sebuah kafe baru tak jauh dari rumah saya. Kafe ‘Kopi Klotok’
namanya, letaknya tepat di depan The Green Resort Desa Gunung Bunder Kecamatan
Pamijahan Kabupaten Bogor. Beberapa waktu lalu, saya sempatkan mampir ke
kedai Kopi Klotok yang belum genap sebulan dibuka itu.
(Tampak depan) Dok. pribadi |
Dari luar, kedai Kopi Klotok ini terlihat klasik tapi tetap sederhana. Namun di
bagian dalam, interior ruangan bernilai seni tinggi langsung menawarkan kesan
nyaman. Interior kafe bernuansa warna cokelat dengan lukisan-lukisan unik
menempel di dinding menambah tingkat eksklusifitasnya. Jujur, saya yang baru
pertama kali datang, langsung merasa betah berlama-lama. Buat penyuka kafe
instagrammable, Kedai Kopi klotok salah satu surganya.
Dok. pribadi |
Dok.pribadi |
Dok.pribadi |
Dok.pribadi |
Saya memesan Kopi Klotok dan
disusul Mie Kocok. Dua menu yang cocok menjadi sahabat dalam cuaca sendu kala itu. Menu pertama Kopi Klotok datang menjadi penghuni baru di meja saya. Sambil
membuka laptop dan internetan, saya mencoba regukan pertama Kopi Klotok di
cangkir gerabah berwarna cokelat pekat itu. Sebelum meminumnya, saya tambahkan
gula pasir secukupnya.
Dok. pribadi |
“Srrrrrpppppttttt ... Aaaahhh!”
Ratusan tetes cairan hangat bernama
kafein baru saja melewati tenggorokan saya. Sebagai seorang peminum kopi
amatir, tak banyak yang bisa saya jelaskan soal rasa dari Kopi Klotok tersebut.
Tapi janganla kecewa, setidaknya saya bisa menjabarkannya sedikit saja.
Menurut saya, Kopi Klotok punya
aroma yang harum dan rasa yang cukup kuat. Cairan kopinya berwarna hitam pekat
dan cukup kental. Karena saya cuma menambahkan
sedikit gula dan saya pikir itu porsi yang pas, saya merasakan kombinasi rasa
manis, pahit dan agak sedikit gurih khas kopi dalam waktu bersamaan. Dan tentunya
sensasi rasa S.E.G.A.R!!!
Namun ada sedikit rasa asam
setelah Kopi Klotok melewati tenggorokan. Mungkin karena perpaduan kopi Robusta
dan Arabica yang pas menjadi komposisi kopi tersebut. Selain itu Kopi Klotok
punya keunikan. Kalau ampas kopi pada umumnya berupa serbuk kopi yang basah,
lain halnya dengan kopi yang satu ini. Kopi Klotok memiliki ampas kopi yang
sangat creamy alias cair namun
sedikit kental. Lembut sekali tekstur
ampasnya.
Sesempurna apapun kopi yang kamu buat, kopi tetap kopi. Punya sisi pahit yang tidak mungkin kamu sembunyikan. -Dee Lestari
So, kesan pertama minum Kopi
Klotok? Saya suka suka suka! Mungkin inilah yang akan menjadi awal mula rasa
penasaran saya terhadap kopi jenis lain. Kopi Klotok pun berhasil menawarkan
saya rasa penasaran untuk mengulik informasinya lebih lanjut. Keesokan harinya,
saya kembali ke kedai Kopi Klotok dan berhasil mencuri waktu sang owner yang
kebetulan ada di kafe dan dengan senang hati membagi waktunya.
Chit Chat Bersama Owner Kopi Klotok
Dok. pribadi |
Saya kembali memesan Kopi Klotok
di awal kedatangan kedua saya. Kali ini saya memilih kentang goreng sebagai
temannya. Niat utama saya memang bukan cuma sekedar ngopi, tapi menggali
informasi.
“Mas kalau saya mau ngobrol tentang Kopi Klotok sama siapa ya?”
Tanya saya kepada pelayan yang datang membawa pesanan ke meja saya.
“Oh sama ownernya aja teh, ada kok. Sebentar ya.” Jawabnya.
Datanglah seorang wanita paruh
baya bergaya anak muda menghampiri meja saya dengan kemeja kotak-kotak dan topi
yang terpasang di kepalanya. Bu Entin, namanya. Kami berkenalan dan sejenak
berbasa-basi, sampai akhirnya obrolan pun masuk ke titik yang dinantikan.
“Kopi klotok tuh menyeluruh, bukan nama suatu brand (contohnya kopi
Toraja, Luwak, dan lain-lain). Kopi Klotok tuh artinya kopi yang digodog (kopi
yang dididihkan). Pertama kopi mentah ditaro di panci diaduk2 agak sangrai
terus disiram air panas lalu diaduk2 sampai mendidih dan kita sajikan. Jadi
kopi Klotok tuh artinya kopi golotrok kalau orang Sunda mah.”
Oh jadi Kopi Klotok tuh bukan
nama kopi yang sejenis dengan Kopi Toraja, Kopi Luwak, Kopi Lampung, Kopi Gayo
dan lain-lain. So, dinamakan Kopi
Klotok karena cara penyajiannya, bukan jenis kopi atau asalnya toh, hehehe. Saya juga baru tahu kalau Kopi
Klotok juga dikaitkan dengan bahasa Sunda yang artinya Kopi Golotrok (Kopi
mendidih) sehingga mungkin berhasil menghasilkan bunyi klotok klotok klotok saat dimasak.
“Di Jogja tuh banyak juga, kopi klotok apa ada namanya.Tapi saya buat
produk sendiri dan nggak ada di pasaran, jadi kita sendiri yang buat, khusus
kedai kopi punya kita aja (di Bogor).”
Selain enak dan nikmat, Bu Entin menjelaskan kalau ternyata
cara memasak Kopi Klotok yang cukup unik punya manfaat lho untuk kesehatan.
“Dampaknya ke tubuh kita nggak mudah kembung, kan kalau orang
menyajikan kopi sekarang sudah canggih, kalau kita kan dengan tradisional ini,
digodog, kan membuat orang nggak kembung ngopi juga.”
Bu Entin menjelaskan kalau Kopi
Klotok di Kafenya secara eksklusif didatangkan langsung dari Temanggung,
Magelang. Ia pun belajar membuat kopi secara otodidak dan dengan hanya banyak
berlatih sampai menghasilkan racikan kopi yang benar-benar pas. Tapi usaha
kerasnya meracik kopi pahit membuahkan hasil yang manis. Perlahan tapi pasti,
banyak sekali yang menyukai kopi hasil kreasinya.
“Saya datangkan kopi mentah dari Temanggung karena kan bisa dicek deh
kopinya paling bagus. Dan emang banyak sekali yang komen, bahkan petani (kopi)
yang dari Toraja juga komen enak kopinya, ini bukan saya yang bicara karena
pakar-pakar kopi juga ngakuin. Dari segi rasa asli enak, kan mereka yang lebih
tau, makanya ibu kan tanpa promosi jadi mulut ke mulut, jadi mereka ketagihan
langsung, kata mereka enak banget.”
“Dan kita juga pernah kedatangan barista dari kemang, kata dia kopinya
enak, nggak ada yang nggak komen kalau kopinya nggak enak. Bahkan dulu ada yang
sampai gebrak meja cuma buat bilang kopi saya enak banget.”Tambahnya
Wajar sih banyak yang mulai jadi
fans dadakan Kopi Klotoknya Bu Entin, khususnya masyarakat pecinta kopi di Kota
Hujan karena Bu Entin lah yang memperkenalkan pertama kali (dan masih satu-satunya)
Kedai Kopi Klotok di Bogor. Bu Entin pertama kali membuka kedai Kopi Klotok
empat tahun yang lalu di Cibanteng, Ciampea, Bogor Barat, Kabupaten Bogor.
Selanjutnya adalah cabang kedua di Cipanas (tidak jauh dari Istana Cipanas) dan
yang tebaru di The Green Resort Desa Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Bogor
Barat, Kabupaten Bogor. Lokasinya sekitar 3 KM sebelum gerbang wisata Taman
Nasional Gunung Halimun Salak Gunung Bunder. Cocok banget jadi tempat
menghangatkan diri sehabis bermandi udara dingin di wisata Taman Nasional
Gunung Halimun Salak.
Dok. pribadi |
Sumber : Kopi Klotok |
Kopi Klotok Cibanteng (sumber : kopi klotok) |
Kopi Klotok Cibanteng (sumber : kopi klotok) |
Kopi Klotok Cibanteng (sumber : kopi klotok) |
Kopi Klotok Cipanas (Sumber : Kopi Klotok) |
Dok. pribadi |
Dok. pribadi |
Kabar terbarunya, Kopi
Klotok cabang keempat akan segera dibuka di Cianjur lho. Waw! Saking enaknya, Kedai
Kopi Klotok Bu Entin ingin memudahkan para pelanggannya untuk bisa menikmati
kenikmatan Kopi Klotok dan beberapa orang ingin membuka Franchise-nya. Baiklah
kita tunggu kabar baiknya bersama-sama ya teman-teman. So, kapan mau ajak doi nongkrong di Kopi Klotok?
Ketika malam,
Kadang seseorang cuma punya kopi untuk menemani kesepiannya,
Ketika hujan,
Kadang seseorang cuma punya kopi untuk meresonansi ingatannya,
Ketika pagi datang,
Kadang cuma kopi yang memberi semangat untuk membuka matanya,
Kalau kamu punya kopi dan teman 'bicara',
Jangan pernah sia-siakan keduanya.
Ketika malam,
Kadang seseorang cuma punya kopi untuk menemani kesepiannya,
Ketika hujan,
Kadang seseorang cuma punya kopi untuk meresonansi ingatannya,
Ketika pagi datang,
Kadang cuma kopi yang memberi semangat untuk membuka matanya,
Kalau kamu punya kopi dan teman 'bicara',
Jangan pernah sia-siakan keduanya.
wow seru tuh tempat ngoinya :)
BalasHapus