Langsung ke konten utama

Kopi Gayo, Semacam Aroma yang Bisa Menghibur


Kopi Gayo. Pertama kali mencicipi kopi yang satu ini karena kiriman dari Ainun, seorang kawan yang keluarganya memiliki perkebunan kopi di Takengon, Aceh. Aku yang saat itu baru mengenal kopi sangat antusias dan penasaran dengan rasa kopi yang sangat tersohor ini. Kata orang-orang, Kopi Gayo adalah salah satu kopi Arabika terbaik di dunia. 100% Arabika, tertulis jelas di kemasannya.

Semacam aroma yang bisa menghibur, segaris senyum melengkung sebagai  kesan pertamaku saat pertama kali menyeduh kopi ini. Belum diseduh saja aromanya begitu harum dan khas, ketika air panas mulai dituang ke dalam cangkir, aroma itu semakin unjuk gigi. Dan aku, dibuat terpesona. Tak lama, kuseruput pelan-pelan lalu lidah mulai mengecap kesan pertama, bahwa kopi arabika ini memang mempesona cita rasa asamnya. Pait sedikit, asamnya lebih dominan. Warnanya juga ciamik.

Dokpri

Tak heran kalau Kopi Gayo jadi salah satu yang termahsyur di dunia. Lebih Mansyur dari Mansyur S. malah. Kopi ini sudah jadi 'artis' papan atas. Namanya kerap dilirik di kafe sederhana Sampai kafe penuh gaya. Pada 105 tahun yang lalu, Belanda pernah menyebut kopi ini sebagai produk masa depan.

"Ciri khas kopi Gayo itu aroma, aroma yang sangat kuat dari kopi Arabika Gayo jadi daya tarik terbesar para penikmat kopi. Selain itu cita rasa yang tidak konsisten jadi ciri khas kopi Gayo kak. Ini karena perkebunan kopi di daerah ini memiliki ketinggian dan cara budidaya yang beragam pula. Kopi Arabika yang ditanam di atas ketinggian 1200 MDPL memiliki kualitas kopi yang sangat baik. Kopiku di ketinggian 1400 MDPL." Paparnya lewat pesan WhatsApp

Kopi Gayo paling enak menemani waktu santai, apalagi sambil melihat senja. Macam anak-anak indie yang keren itu, hahaha.

Tapi perlu jadi catatan bagi penderita asam lambung dan maag untuk menikmati kopi ini. Tidak disarankan diminum dalam keadaan perut kosong dan dalam jumlah banyak.

Harapanku satu, bisa melihat kebun kopi di Tanah Gayo secara langsung dan menyeruput kopi di sana. Dengan pemandangan dataran tinggi, pasti akan jadi saat-saat yang menyenangkan.

Dokpri
"Cinta itu ibarat kopi, enak diminum kalo pas masih panas. Tapi resikonya jadi cepet habis. Biar nggak cepat habis diminumnya pelan-pelan. Tapi resikonya jadi cepat dingin." -Milly&Nathan


Komentar

  1. ArenaDomino Partner Terbaik Untuk Permainan Kartu Anda!
    Halo Bos! Selamat Datang di ( arenakartu.org )
    Arenadomino Situs Judi online terpercaya | Dominoqq | Poker online
    Daftar Arenadomino, Link Alternatif Arenadomino Agen Poker dan Domino Judi Online Terpercaya Di Asia
    Daftar Dan Mainkan Sekarang Juga 1 ID Untuk Semua Game
    ArenaDomino Merupakan Salah Satu Situs Terbesar Yang Menyediakan 9 Permainan Judi Online Seperti Domino Online Poker Indonesia,AduQQ & Masih Banyak Lain nya,Disini Anda Akan Nyaman Bermain :)

    Game Terbaru : Perang Baccarat !!!

    Promo :
    - Bonus Rollingan 0,5%, Setiap Senin
    - Bonus Referral 20% (10%+10%), Seumur Hidup


    Wa :+855964967353
    Line : arena_01
    WeChat : arenadomino
    Yahoo! : arenadomino

    Situs Login : arenakartu.org

    Kini Hadir Deposit via Pulsa Telkomsel / XL ( Online 24 Jam )
    Min. DEPO & WD Rp 20.000,-

    INFO PENTING !!!
    Untuk Kenyamanan Deposit, SANGAT DISARANKAN Untuk Melihat Kembali Rekening Kami Yang Aktif Sebelum Melakukan DEPOSIT di Menu SETOR DANA.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Nasi Ketan Kuning

Dokpri Pengalaman jadi anak kost untuk pertama kalinya ketika merantau ke Lampung selama 9 bulan membuatku sehari-hari terbiasa menyiapkan makanan sendiri. Kebetulan di kosan setiap hari selalu masak karena aku dan kawan kost tak terlalu tertarik dengan menu makanan yang dijual di luar. Selain itu, hemat juga kaaann. Nah seringnya masak membuat pelan-pelan aku terdorong mencoba menu-menu baru. Salah satunya ketika diberi beras ketan oleh ibu guru. Awalnya bingung mau diapakan, akhirnya karena aku suka kunyit, kenapa tak kubikin ketan kuning saja, pikirku. Hari itu pun tiba, tapi aku tak ingin bahas tutorial cara membuat nasi ketan kuning karena infonya sudah tak terhitung di Om Google. Yang menarik untukku adalah, aku menemukan satu makna tersembunyi dari makanan yang satu ini. Begini ceritanya ... Awalnya aku membuat nasi ketan kuning sedikit terlebih dahulu sebagai tahap awal percobaan. Hasilnya? Enak tapi terlalu lembek. Pelajarannya adalah, jumlah airnya harus aku kur

Jaling, Lalapan Super dari Lampung

Kenalkan. Ini adalah Jaling. Lalapan yang katanya masih satu geng dengan jengkol dan Pete. Aku menemukan ini pertama kali di Lampung ketika diajak makan bersama oleh Kantor di sebuah rumah makan dan kedua kalinya ketika makan bersama dengan kader Posyandu. Katanya, ini adalah lalapan khas Lampung. Aku dari kecil tidak dibiasakan orang tua makan Pete dan jengkol entah kenapa, sehingga sampai sekarang aku jadi nggak suka rasanya. Teman-teman suka meledek, "Sunda macam apa kamu nggak suka makan Pete jengkol." Hahaha oke-oke emang agak nggak sesuai sama orang Sunda kebanyakan ya. Jadi nggak heran kalau aku juga nggak suka dengan Jaling ini. Waktu itu diminta nyoba oleh Kader, kuicip dengan menggigit sedikit dan rasanya ... Wow ... Lebih tidak enak dari jengkol buatku. Ditambah aromanya yang jauh lebih menyengat berkali-kali lipat. Si Jaling ini masuk daftar lalapan yang belum cocok mampir di lidahku. Tapi terlepas dari itu, aku selalu senang bertemu makanan khas yang jar

MAHAMERU, MAHASERU! - Bagian I

Kisah perjalanan Mahameru sudah terbingkai pada Agustus tahun 2016, hampir dua tahun sampai cerita perjalanan ini dibuat. Namun bagi saya tak ada kata terlambat untuk menuliskan sebuah cerita selama setiap kenangan yang menyertainya masih tersimpan rapih dalam laci-laci ingatan. Kini saatnya membongkar arsip-arsip itu dan melakukan perjalanan kembali ke masa lalu, mentransformasikannya ke dalam bentuk tulisan. Selamat datang di alam teater pikiran dan selamat menikmati segala hal yang tersedia. Apa adanya. Bukan Pendaki 5cm. Saya sempat tergelitik ketika melihat desain kaos-kaos traveler di instagram yang bertuliskan “Bukan Pendaki 5cm.” Pemahaman akan tulisan tersebut luas sebenarnya. Siapapun yang membaca bisa saja punya persepsi yang berbeda-beda. Bisa saja menggambarkan makna “Gue naek gunung bukan karena pilem 5cm lho”, atau   “Cara gue naek gunung ga kayak pendaki pilem 5cm tau”, serta banyak pemahaman lain yang tak bisa dijabarkan satu per satu. Saya sendiri ?